Sebagai seorang Guru peran kita sangatlah fital di sekolah apalagi kita seorang Guru kelas maupun bidang studi apa yang harus kita lakukan. Sebaik dan sebagus apa yang Guru rancang dan ciptakan ldiingkungan kelas yang positif perilaku bermasalah pada siswa atau murid akan muncul. Sebagai harus bisa menghadapinya dengan cara efektif dan tepat waktu.
Hal ini mencakup beberapa hal yang harus dilakukan seorang Guru kelas/bidang studi saat menemukan atau menhadapi permasalah perilaku siswa atau murid dalam kelas.
STRATEGI MANAJEMEN KELAS
Ini merupakan strategi guru dalam mengatur kelas, Pakar manajemen kelas Carolyn Evertson dan rekannya membedakan manajemen kelas menjadi 2 diantara intervensi minor dan moderasi dalam menangani perilaku bermasalah.
A. INTERVESI MINOR
Sebuah permasalahan dalam kelas yang hanya mengunakan intervesnsi minor atau kecil, masalah-masalah yang kerap muncul biasanya mengganggu aktifitas belajar di kelas. Misalnya, murid mungkin ribut sendiri, meninggalkan tempat duduk tanpa ijin, bercanda sendiri, atau memakan permen di kelas. Strategi yang efektif antara lain adalah:
1. Menggunakan isyarat non verbal
menjalin kontak mata dengan murid. Kemudian beri isyarat atau ekspresi dengan meletakkan telunjuk jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan untuk menghentikan perilaku tersebut.
2. Melanjutkan aktifitas belajar
Akan terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas dalam kegiatan belajar mengajar, dimana pada jeda tersebut murid tidak melakukan aktivitas. Saat itu, murid akan kesana kemari meninggalkan tempat duduknya, mengobrol dengan temannya, bercanda dan mulai ribut. Langkah atau strategi yang tepat adalah tidak mengkoreksi tindakan mereka tetapi segera melanjutkan aktifitas baru berikutnya, masuk sub bab baru atau bab baru dalam pelajaran.
3. Dekati murid atau siswa yang rebut atau ramai
Disaat murid mulai bertindak menyimpang atau ramai. Guru cukup mendekatinya, secara otomatis siswa biasanya dia akan diam sendiri.
Apabila murid/siswa mengabaikan tugas yang kita perintahkan, guru mengingatkan siswa/murid tentang kewajibanny. Guru bisa berkata, “Baiklah, ingat, semua anak - anak harus bisa menyelesaikan soal matematika ini.”
5. Memberi instruksi yang dibutuhkan
Kita melihat siswa melakukan kesalahan kecil saat tidak memahami cara mengerjakan tugas yang di berikan. Untuk mengatasinya Guru harus memantau atau memperhatikan murid/siswa dan memberi petunjuk jika siswa membutuhkan.
6. Menyuruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung
Menjalin kontak mata dengan murid/siswa, bersikap asertif, dan menyuruh murid menghentikan tindakannya. membuat pernyataan, singkat dan memantau situasi sampai murid/siswa patuh terhadap perintah guru. Strategi ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan strategi mengarahkan perilaku murid.
7. Memberi murid pilihan
Memberi murid/siswa tanggung jawab dengan dua alternatif pilihan, bertindak benar atau menerima konsekuensi negatif. Memberi tahu murid/siswa apa tindakan benar itu dan apa konsekuensi bila melanggar.
B. INTERVENSI MODERAT
Ada Beberapa perilaku siswa/murid yang salah membutuhkan Intervensi yang lebih kuat dibandingkan yang baru saja dipaparkan pada intervensi minor di atas, contoh, ketika murid menyalahgunakan aktifitasnya, mengganggu, keluar dari kelas, mengganggu pelajaran, atau mengganggu pekerjaan murid lainnya. Berikut adalah strategi yang bisa dilakukan:
1. Jangan memberi privilese atau aktifitas yang mereka inginkan
Apabila seorang guru memperbolehkan murid untuk berkeliling kelas atau mengerjakan tugas dengan murid lain dan murid/siswa malah menyalahgunakan privilese yang guru berikan atau mengganggu pekerjaan temannya, maka anda bisa mencabut privilesenya.
2. Menbuat perjanjian behavioral
Membuat perjanjian yang bisa disepakati dan diterima oleh semua murid. Perjanjian ini harus mencakup semua masukan dari kedua belah pihak yaitu guru dan murid. Jika muncul problem atau masalah dan murid tetap keras kepala, guru bisa merujuk pada kesepakatan bersama yang telah dibuat.
Apabila murid bersenda gurau dan bersikap tidak mengindahkan peringatan Guru, Sebagai Guru bisa memisahkan Murid yang nakal dari murid disekitarnya ataupun mengeluarkannya dari dalam kelas.
4. Mengenakan hukuman atau sanksi
Menggunakan hukuman atau sanksi sebaiknya tidak melakukan tindakan kekerasan, tetapi bisa dilakukan dengan memberikan tugas mengerjakan soal atau menulis halaman tambahan.
Ini merupakan sebuah kumpulan teori atau pendapat yang berkaitan dengan bagaimana mengatasi permasalah siswa dalam kelas, pengalaman dan inovasi dari Guru juga bisa dilakukan,
” slamat Mencoba nya, Somaga Sukse menjadi Guru Sejati”
Berbagai sumber
2 comments:
jika berhadapan dg anak, permasalahan memang lumayan kompleks, tp menurut sy perlu penanaman etika, moral, dan spiritual kepada siswa; mengingat perilaku siswa (tidak hanya di sekolah) sudah pada taraf yang sangat "mengkhawatirkan.."
budaya sopan santun siswa sepertinya sudah semakin surut..
taut balik dan..
referensi yg bagus...:)
sikap,etika, moral dan spiritual peserta didik tergantung dari lingkungan sekitarnya, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah itu sendiri,
Alangkah baiknya penanaman sikap dimulai dari lingkungan yg kecil atau keluarga.
thanx masukannye.........
Post a Comment