Kekerasan masih terjadi di dalam dunia pendidikan. Kekerasan yang sering terjadi di sekolah yaitu corporal punishment, bullying, pelecehan seksual, penggunaan senjata, dan pembentukan geng-geng. Namun dari semuanya itu yang paling terbanyak adalah bullying dan corporal punishment.
Corporal punishment adalah hukuman yang paling banyak dilakukan oleh guru di sekolah terhadap siswa dengan menggunakan kekerasan dengan sebuah alasan karena hendak mendisiplinkan siswa. Misalnya memukul tangan dengan penggaris, menjambak rambut karena terlalu panjang, menyuruh push up karena terlambat, menampar kepala karena tak dapat membaca dengan lancar.
Apakah perilaku Bullying?
Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya, takut, terintimidasi, oleh tindakan seseorang baik secara verbal, fisik atau mental. Ia takut bila perilaku tersebut akan terjadi lagi, dan ia merasa tak berdaya mencegahnya. (Andrew Mellor, antibullying network, univ. of edinburgh, scotland).
Beberapa macam tindakan Bullying adalah:
1. Psikologis seperti memfitnah, mempermalukan, menakut-nakuti, menolak, menghina, melecehkan, mengecilkan, mentertawakan, mengancam, menyebarkan gosip. mencibir, dan mendiamkan
2. Fisik seperti menendang, menempeleng, memukul, mencubit, menjotos, menjewer, lari keliling lapangan, push up, bersihkan WC, dan memalak.
3. Verbal seperti berteriak, meledek, mengata-ngatai, name calling, mengumpat, memarahi, dan memaki.
PEMBAHASAN :
Studi kasus tersebut di pandang dari salah satu Teori Pendidikan yaitu :
• Teori Perkembangan Rentang Hidup Erikson
Jika dikaitkan dengan kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan ,maka teori Erikson yang tahap ketiga yaitu : Inisiatif vs rasa bersalah ,dimana pada tahap ini saat anak merasakan dunia social yang lebih luas ,mereka mendapatkan lebih banyak tantangan ketimbang saat bayi . Tantangan itu muncul dari lingkungan social mereka seperti keluarga ,teman sebaya ,tetangga dsb .
Selain itu juga berhubungan dengan tahap psikososial Erikson yang kelima ,yaitu dimana seorang remaja mencari jati dirinya dan kemana mereka akan menuju .Di tahap ini ,remaja perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai cara untuk memahami identitas dirinya.Apabila remaja tidak cukup mengeksplorasi peran yang berbeda dan tidak merancang jalan ke masa depan yang positif mereka bisa bingung akan identitas diri mereka .
> Studi kasus di pandang dari Teori Pendidikan Keluarga
Pelaku bullying mungkin saja pola asuh yg di ajarkan oleh orang tuanya juga tidak baik .Menurut Diana Baumrind (1971,1996) ,seorang pakar parenting ,percaya bahwa orang tua tidak boleh terlalu menghukum (punitive) atau terlalu tidak perduli (aloof). Sebaiknya orang tua menyusun aturan bagi anak dan pada saat yang sama bersifat suportif dan membimbing dan mengasuh .
Yang sesuai dengan teori Baumrind yang menjadi pemicu seorang anak melakukan tindakan kekerasan yaitu :
Menurut Baumrind ,ada 4 bentuk gaya pengasuhan atau parenting,salah satunya yaitu :
• Neglectful parenting adalah gaya asuh dimana orang tua tidak terlibat aktif dalam kehidupan anaknya . Alhasil ,anak dari pola asuh seperti ini akan menjad anak bertindak sesuai dengan kemauannya ,seperti melakukan kekerasan ,tindak criminal dsb ,hal tersebut dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua .
> Studi kasus di pandang dari Teori Bimbingan Sekolah
Bimbingan sekolah juga diperlukan dalam perkembangan anak . Mengapa demikian ? Karena lingkungan sekolah adalah tempat yang mempengaruhi perkembangan sosioemosional anak .Anak-anak juga berinteraksi dengan teman sebaya dalam kelompok yang kecil . Apabila lingkungan sekolah,serta interaksi dengan teman sebaya tidak memiliki batasan yang sesuai maka anak bertinadak sesuai dengan kemauan mereka , termasuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah .
Untuk itu , sebagai orang tua yang baik seharusnya kita lebih memperhatikan tindak-tanduk anak . Sehingga semua tingkah lakunya dapat kita kontrol . Selain itu , guru juga harus menjadi fasilitator yang baik untuk membentuk pribadi anak yang baik di sekolah .
Sumber : http://umum.kompasiana.com/2009/02/20/bullying-sebuah-fenomena-negatif-pada-sekolah-sekolah-di-indonesia/
Bullying : Kekerasan dalam Dunia Pendidikan
Written By Dhani oktaviar on Tuesday, October 4, 2011 | 9:13 AM
Labels:
pendidikan,
social science
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment